0

Review Jurnal “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Jerawat di Wajah dengan Metode Certainty Factor”



Penulis : Ketut Arlin Aryani, Dewa Gede Hendra Divayana, I Made Agus Wirawan
ISSN 2089 – 8673 | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 6, Nomor 2, Juli 2017



Latar Belakang

Pada bagian ini, penulis menjelaskan secara ringkas latar belakang permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan dalam bentuk teknologi berbasis sistem pakar. Permasalahan pada hal ini adalah mengenai penyakit jerawat pada masyarakat yang dapat menyebabkan gangguan psikologis dan pengembangan kepribadian dalam tahap tumbuh kembang seperti kurang percaya diri, malu hingga harga diri rendah.
Sedikitnya tingkat kesadaran para penderita jerawat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang penyakit jerawat dan juga keterbatasan waktu dan biaya untuk konsultasi ke dokter spesialis. Selain itu juga Keterbatasan dokter/pakar masing-masing bidang menyebabkan masyarakat kesulitan dalam melakukan konsultasi kesehatan. Melakukan face to face dengan dokter spesialis memakan banyak waktu karena harus mengantri akibat minimnya ketersediaan Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah media informasi kepada penderita jerawat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai jenis jerawat, tingkat kelompok jerawat, saran mengatasi penyakit jerawat berdasarkan tingkatannya, dan informasi umum mengenai penyakit jerawat. dokter spesialis dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Semakin berkembangnya teknologi yang sangat pesat, hasil dari pemikiran dan pelatihan pakar dapat diadopsi dengan menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), khususnya sistem pakar.

Tujuan Penulis

Penulis membuat penelitian ini bertujuan untuk :

(1) Menghasilkan sebuah sistem pakar diagnosis penyakit jerawat di wajah dengan metode certainty factor.
(2) Mengetahui tingkat akurasi sistem pakar diagnosis penyakit jerawat di wajah dengan metode certainty factor.

Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan jerawat yang dialami oleh masyarakat sehingga dapat menjadi sebagai langkah pencegahan dini untuk mencegah penyakit jerawat menjadi semakin meradang. Selain itu, sistem ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosa pasien dan dapat menyimpan hasil rekam medis pasien sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian treatment selanjutnya.

Metode Penelitian

Dalam pengembangan Sistem pakar ini menggunakan mesin inferensi forward chaining dan backward chaining serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah certainty factor. Metode ini dapat membantu dalam menyatakan nilai kepastian sebuah fakta atau hipotesis berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Pakar yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah dr. Anak Agung Ngurah Wandy Mastika. Sistem ini hanya membatasi 6 jenis penyakit jerawat vulgaris (acne vulgaris) dan 3 tingkat keparahan jerawat (grading sistem by James and Tisserand). Sistem ini nantinya akan mengeluarkan output berupa informasi mengenai tingkatan jerawat berdasarkan jenis penyakit yang dialami berikut dengan persentase jenis jerawatnya serta solusi penanganan masalah jerawat berdasarkan tingkatan jerawatnya.

Pembahasan

Pada penelitian ini, penulis mengangkat permasalahan jerawat pada masyarakat. Jerawat adalah penyakit yang sangat kompleks dengan unsur pathogenesis melibatkan cacat pada epidermis keratinisasi, sekresi androgen, fungsi sebaceous, pertumbuhan bakteri, peradangan, dan imunitas. Jerawat umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.Jerawat ini merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat timbul akibat pengaruh iklim tropis. Lalu penulis disini juga membahas pengertian dari sistem pakar itu sendiri yaitu suatu sistem yang berusaha mengadopsi kemampuan pakar ke dalam suatu komputer sehingga kamputer seolah-olah mampu bekerja seperti layaknya seorang pakar dalam memecahkan suatu permasalahan dalam domain tertentu berdasarkan basis pengetahuan dan motor inferensi.
Lalu disini juga penulis membahas tentang pembuatan sistem pakar diagnosis penyakit jerawat. Namun disini hanya membahas 6 jenis dari penyakit jerawat saja disertai dengan 3 tingkatannya. Lalu juga disini penulis memaparkan langkah – langkah diagnosis penyakit jerawat  ini dengan baik. Dan untuk implementasi dari sistem pakar ini dibuat dalam bentuk web yang di desain sangat menarik dan juga pengelompokan halaman pada web disusun dengan baik. Namun pada bagian implementasi ini hanya menampilkan informasi gejala – gejala terhadap setiap jenis penyakit jerawat saja dan tidak memaparkan solusi apa yang harus kita lakukan dalam menanganinya dan hanya menampilkan perawatan secara umum saja.

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya yaitu penelitian tentang sistem pakar diagnosis penyakit jerawat ini dibuat dengan metode Certainty Factor (CF) untuk mendapatkan hasil diagnosis yang sesuai dengan pengetahuan yang dihimpun dari seorang pakar yaitu dr. Anak Agung Ngurah Wandy Mastika. Sistem pakar ini memiliki 23 gejala dan mampu mendiagnosis 6 jenis penyakit jerawat di wajah serta 3 tingkat keparahan jerawat. Sistem Diagnosis Penyakit Jerawat di Wajah dengan Metode Cetainty Factor. Lalu implementasi dari sistem pakar ini berbasis web dengan penyusunannya sudah cukup baik namun pada web ini pada saat memaparkan hasil diagnosis tidak memaparkan solusi yang harus dilakukan dan hanya memaparkan perawatan secara umum saja.

Saran

Jadi dari kesimpulan diatas, dapat disarankan bagi penulis untuk menambahkan lebih banyak lagi jenis penyakit jerawat dan juga disertai gejala yang lebih unik dari masing – masing jenis tersebut untuk menghindari kesalahan diagnosis dalam sistem pakar. Selain itu juga diharapkan dapat memaparkan solusi bagi setiap jenis penyakit jerawat tersebut. Dan untuk pembaca juga diharapkan untuk tetap dapat menemui dokter spesialis kulit untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih jelas lagi tentang penyakit jerawat.

Daftar Pustaka

Aryani, K. A, Divayana, D. G. H.,Wirawan I. M. A.(2017). Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Jerawat di Wajah dengan Metode Certainty Factor.6.96-106.